ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID — Disfungsi ereksi menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi kaum adam.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan diperkirakan lebih dari 150 juta pria di seluruh dunia mengalami disfungsi ereksi pada 1995. Ada pun jumlah itu diproyeksikan meningkat menjadi 320 juta pada 2025.
Menurut WHO, penyebab yang paling umum dari disfungsi ereksi diduga terkait dengan kelainan vaskular pada suplai darah penis dan jaringan ereksi yang sering dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan faktor risikonya.
Seksolog dokter Boyke Dian Nugraha menyebutkan bahwa sel punca (stem cells) dapat diterapkan untuk mengatasi disfungsi ereksi.
Terapi sel punca dapat memperbaiki pembuluh darah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pria.
”Kasus disfungsi ereksi itu masalah pembuluh darah, stem cells ini bisa memudakan,” kata dr Boyke seperti dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, kadar hormon testosteron pada pria diperkirakan menurun sejak memasuki usia 30-35 tahun dan pada usia 50-60 tahun memasuki andropause. Terapi sel punca itu dapat dikombinasikan dengan terapi peptide, yakni bagian dari protein yang membuat awet muda dengan cara meminum obat atau melalui suntikan.
”Itu (peptide) bagian dari protein sedemikian rupa, sekarang lagi diproduksi dan di Indonesia belum ada,” imbuhnya dokter Boyke, yang juga dokter spesialis kandungan itu.
Di sisi lain, dia mengungkapkan sel punca dapat diperoleh dari tubuh orang itu sendiri atau orang lain yang didapatkan di antaranya dari sumsum tulang belakang dan darah. Sel punca, juga ditemukan di tali pusat yakni jaringan ikat yang menghubungkan janin dengan plasenta sang ibu.