ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pergantian menteri pendidikan diduga kuat akan membuat kurikulum di Indonesia juga berganti. Jika sebelumnya bernama Kurikulum Merdeka, periode kali ini akan berubah nama.
Terlebih Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Perguruan Tinggi (Mendikbudristekdikti) di periode ini dipecah menjadi tiga bagian. Salah satu pecahannya adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).
Ada pun Mendikdasmen RI saat ini adalah Abdul Mu’ti. Dia membocorkan bahwa pihaknya hendak mengubah kurikulum ke arah yang disebut dengan deep learning.
“Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke arah namanya deep learning,” ujarnya dalam YouTube Sahabat Pembelajar, dikutip Jumat (8/11/2024).
Ia mengatakan bahwa metode atau kurikulum deep learning adalah teori lama yang sudah diperkenalkan sejak 20 tahun lalu ketika dirinya menempuh pendidikan tinggi di Australia.
Mu’ti menerangkan, ada tiga pilar yang menopang pembelajaran menggunakan teori deep learning, yaitu mindful, meaningful, dan joyful.
Dalam penjelasannya, Mu’ti menerangkan bahwa pilar mindful adalah metode pembelajaran yang mengutamakan pemahaman terhadap pendidik bahwa tiap anak didiknya tidak sama dan tak harus diperlakukan sama di sekolah.
“Jadi mindful itu artinya sadar, Mindful itu peka, sensitif. Jadi murid kita ini dan kita tidak sama Kita harus sadar itu mereka ini tidak sama,” tuturnya.
Tak hanya itu, dalam metode pembelajaran yang mindful, anak didik juga dituntut untuk terlibat aktif di kelas secara bebas dan tak dihentikan oleh guru.