ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Denis Malhotra, mengkritik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan menyebutkan bahwa rakyat Indonesia semakin permisif terhadap fenomena “fufufafa” yang kini menjadi simbol dalam politik.
Dikatakan Denis, sikap permisif ini membuat Gibran semakin mudah meraih cita-citanya untuk menjadi presiden pada masa mendatang.
“Rakyat makin permisif terhadap fufufafa. Itu artinya proyeksi si beler menjadi presiden lima tahun mendatang makin gampang,” ujar Denis dalam keterangannya di aplikasi X @denismalhorta (12/11/2024).
Kata Denis, kondisi ini bisa tercapai berkat adanya tiga faktor yang ia sebut 3K, yaitu kemiskinan, kebodohan, dan kekufuran yang menurutnya terus dipelihara oleh para elit politik untuk memudahkan manipulasi suara rakyat.
“Berbekal kondisi 3K yang terus dipelihara,” cetusnya.
Denis Malhotra menambahkan bahwa pemilih yang mudah terpengaruh oleh bantuan sosial (bansos) dan amplop tipis berisiko menyebabkan sistem demokrasi tergerus.
“Hanya butuh sedikit guyuran bansos dan amplop tipis untuk jadi itu barang,” tandasnya.
Bukan hanya itu, tapi juga semakin memudahkan calon pemimpin untuk meraih kekuasaan tanpa memperhatikan kapasitas dan kualitas pemimpin tersebut.
Isu fufufafa yang mencuat belakangan ini merujuk pada tingkah laku atau pendekatan politik yang menurut kritik banyak pihak, terlihat penuh dengan pencitraan atau manipulasi.
Terutama yang dilakukan melalui media sosial atau pemberian bantuan-bantuan bersifat sementara demi meraih simpati publik.