ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Bosowa Arief Wicaksono, menyebut aktivitas senyap oknum aparat negara jika benar terjadi sangat meresahkan dan berbahaya.
Jika itu benar terjadi, dirinya menyebut hal tersebut merupakan perbuatan di luar akal sehat dan membahayakan demokrasi.
“Soal aktivitas senyap oknum aparat negara kalau benar terjadi maka itu sangat merendahkan nalar. Bahkan, itu membahayakan kepentingan publik,” kata Arief, Selasa (12/11/2024).
Informasi yang berkembang, oknum aparat disebut-sebut berupaya membantu salah satu paslon yang sedang berusaha mengejar ketertinggalan, setelah sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas mereka masih tercecer.
Hal tersebut tentunya merupakan kabar buruk bagi demokrasi. Dugaan intimidasi atau tekanan bagi masyarakat untuk memilih paslon tertentu juga dikhawatirkan malah memicu konflik.
Menurut Arif, aksi senyap mendukung paslon tertentu oleh oknum aparat merupakan bentuk penghinaan terhadap masyarakat sekaligus demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi.
“Publik Makassar dianggap hanya sebagai sekumpulan massa rendahan kelas bawah yang bodoh, mata duitan, dan gampang dimainkan oleh tekanan seragam dan senjata,” katanya.
“Padahal Kota Makassar menjadi kota yang berkembang, modern, dan maju adalah karena masyarakat yang semakin cerdas, sekaligus kritis. Masyarakat akan mempertanyakan cawe-cawe oknum aparat dalam pilkada, karena masyarakat juga tahu, ada norma, dan juga aturan yang menjadi basis pijak atas netralitasnya,” sambung Arif.