ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti membeberkan alasan kenapa biaya tiket pesawat mahal. Ia menyebut bukan hanya bea impor suku cadang.
Ia mencontohkan, biaya-biaya tinggi seperti biaya landing, navigasi, dan lain-lain.
“Biaya-biaya tinggi lainnya: landing fee, ground handling, navigasi,” bebernya dikutip dari unggahannya di X, Jumat (8/11/2024).
Bahkan, kata dia, biaya-biaya itu dipukul rata. Baik pesawat besar atau kecil.
“Dimana semua dipukul rata untuk pesawat besar atau kecil, biaya-biaya lain di airport terutama airport-airport yang sudahh dikelola,” ucapnya.
Ia memberi ilustrasu. Sejak pandemi Covid-19, biaya navigasi naik hampir 400 persenn.
“Contoh: biaya navigasi sejak covid naik hampir lebih dari 400%,” imbuhnya.
Itu baru biaya navigasi. Belum lagi kelengkapan administrasi.
“Penetapan apa yang service yang harus dibayar. Biaya-biaya kelengkapan administrasi baik PNBP & non PNBP untuk pesawat & crew,” jelasnya.
Biaya administrasi tersebut, bahkan ada yang diurus tiap kali pesawat ingin terbang.
“Dimana pesawat bertahun-tahun sama tapi harus dilengkapkan dikopi diperpanjang ada yang tiap minggu, ada yang tiap bulan, ada yang 3 bulan sekali, ada yang setahun sekali. Ada yang setiap terbang,” terangnya.
Di unggahan Susi itu, ia menandai akun X Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet.
(Arya/Fajar)