ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Jokowi di Solo baru-baru ini mengundang berbagai tanggapan.
Banyak yang memperbincangkan alasan di balik seringnya interaksi Prabowo dengan Jokowi.
Bukan hanya itu, melainkan juga muncul berbagai spekulasi di publik tentang hubungan keduanya dalam konteks politik nasional.
Terkait hal ini, dokter sekaligus pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma, menyatakan bahwa pertemuan Prabowo dengan Jokowi merupakan wujud sikap hormat dan beradab yang dipegang Prabowo.
“Inilah yang dilakukan Presiden Prabowo kepada mantan Presiden Jokowi,” ujar Tifa dalam keterangannya di aplikasi X @DokterTifa (4/11/2024).
Tifauzia membandingkannya dengan momen peralihan kekuasaan di tahun 2014, ketika Jokowi naik menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Inilah yang tidak dilakukan Presiden Jokowi kepada mantan Presiden SBY di tahun 2014 dulu,” ucapnya.
Ditekankan kembali oleh Tifa, apa yang dilakukan Presiden Prabowo merupakan sebuah adab yang jarang dimiliki orang lain.
“Inilah yang dinamakan Adab. Tidak usah berspekulasi macam-macam,” cetusnya.
Tifa juga mengutip peribahasa Jawa, “nek dipangku mati” (jika dipangku, akan mati), untuk menjelaskan filosofi politik yang dia lihat dalam sikap Prabowo.
“Cuma satu macam saja spekulasi saya, ada peribahasa Jawa yang tidak lekang dimakan waktu, yaitu, nek dipangku mati. Cara terbaik menaklukkan lawan adalah, pangku dia, mati dia,” terangnya.
Dijelaskan Tifa, peribahasa tersebut juga diterapkan Prabowo dalam kabinet merah putih yang telah dibentuknya.