ARTICLE AD BOX
PANGURURAN, Waspada.co.id – Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut kehadiran Tim misi Bank Dunia untuk meninjau lokasi proyek Indonesian Tourism Development Project (ITPD) Kawasan Pariwisata Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Kabupaten Samosir.
Kehadiran Tim misi Bank Dunia yang dipimpin Evi Hermisari dan sejumlah pejabat PUPR dan BPPW Sumut disambut Plt. Bupati Samosir diwakili Asisten I Tunggul Sinaga di Aula Kantor Bupati Samosir, Kamis (31/10).
Kehadiran Tim Misi Bank Dunia yakni untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan membahas strategi kedepan agar bangunan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
Sejumlah proyek ITDN KSPN yang menjadi pembahasan diantaranya Water Front Pangururan, penataan kawasan Tele, sektor sanitasi yaitu paket pembangunan TPA, IPLT, pengadaan alat berat persampahan dan air limbah Kabupaten Samosir.
Tim Misi Bank Dunia, Evi Hermirasari menyampaikan kehadiran Bank Dunia untuk melakukan review implementasi progres proyek yang sedang berjalan. Ia berharap Pemkab Samosir berkomitmen dalam pengelolaan operasional setelah serah terima pembangunan nantinya, sehingga pengelolaan berjalan dengan baik.
“Setelah asetnya dihibahkan, pengelolaan perlu terdokumentasi di bisnis plan. Jangan sampai ada isu kekosongan sebelum ada pihak ketiga yang direkrut untuk mengelola,” kata Erni.
Ditambahkan, Pengelolaan WFC dan Tele bila nantinya dipihak ketigakan perlu perhitungan yang matang dan sifatnya multy years, termasuk target pendapatan. Pemanfaatan full fasilitas dengan jumlah pengunjung harus jelas.
Menurut Evi, pengelolaan sementara saat ini sudah bagus. Peningkatan jumlah pengunjung dan dampak ekonomi positif bagi pendapatan masyarakat sekitar. Water front dan tele ada perkembangan yang positif, baik kontruksi dan progres pengelolaanya.
Kendati demikian, Evi berharap dalam pengelolaan parkir harus memperhatikan kenyamanan masyarakat, jangan sampai menyebabkan kemacetan yang membuat masyarakat sekitar merasa terganggu.
Untuk IPLT, Evi menekankan perlu adanya penataan landscape, penghijauan termasuk akses jalan menuju lokasi. Keberlanjutan pengelolaan perlu diformalkan serta diaplikasikan untuk mengatasi masalah persampahan di Kabupaten Samosir.
Kasubdit Wilayah I Direktorat Sanitasi PUPR Sandi Eko Bramono menyampaikan masalah sanitasi harus benar-benar diperhatikan sebagai salah satu potret peradaban.
Ia mengapresiasi Pemkab Samosir yang tetap mendukung dan bekerjasama dalam pembangunan IPLT.
“Masalah sampah dan limbah menjadi konsentrasi daerah. Sampah harus terkelola dengan baik untuk mendukung kepariwisataan di Kabupaten Samosir,” kata Sandi
Selain itu, ia menyebutkan sanitasi untuk menyelamatkan kualitas air danau Toba, menjaga kebersihan air baku yang ada, maka perlu perhatian yang lebih banyak.
Asisten I Tunggul Sinaga menyambut baik kehadiran tim Bank Dunia dan Kementerian PUPR serta seluruh tim yang hadir. Sebelum diserahterimakan seutuhnya kepada Pemkab Samosir, Tunggul berharap satker pelaksana pembangunan WFC dapat kembali memperhatikan kondisi bangunan yang perlu diperbaiki.
Termasuk pembenahan pasar komoditi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama pedagang.
“Semoga dengan berbagi diskusi hari ini menjadi tindak lanjut memantapkan program kedepan sehingga pembangunan dapat dinikmati masyarakat,” ucap Tunggul. (wol/ward/d2)
Editor AGUS UTAMA